kata Pengantar dari Kepala Sekolah.
Sebagai lembaga pendidikan, SMA Negeri 1 Halmahera Timur tanggap dengan perkembangan teknologi tersebut. Dengan dukungan SDM yang di miliki sekolah ini siap untuk berkompetisi dengan sekolah lain dalam pelayanan informasi publik. Teknologi Informasi Web khususnya, menjadi sarana bagi SMA Negeri 1 Halmahera Timur untuk memberi pelayanan informasi secara cepat, jelas, dan akuntable. Dari layanan ini pula, sekolah siap menerima saran dari semua pihak yang akhirnya dapat menjawab Kebutuhan masyarakat.
MA Negeri 1 Halmahera Timur ( SMANSA Haltim ) merupakan  salahsatu dari 12 SMA Negeri di Kabupaten ini.  SMANSA Haltim  termasuk sekolah favorit dan menjadi icon pendidikan di Kabupaten Halmahera Timur. Hal ini terlihat terutama pada saat penerimaan siswa baru. Siswa – siswi lulusan SMP baik didalam maupun diluar kabupaten Haltim selalu membanjiri ruang pendaftaran, melebihi daya tampung yang ada. Selain sekolah faforit, SMANSA Haltim juga menjadi  neraka bagi siswa/i yang  bandel dan korangajar.  Hal ini dapat terlihat dari guru gurunya yang hampir setiap hari mencuci watak para  peserta didik yang  karakternya jelek.Berbagai prestasi akademik dan non akademik sampai tingkat nasional banyak diraih setiap tahunnya oleh siswa – siswi SMANSA Haltim. Bahkan, kelanjutan studi di perguruan tinggi ternama  seperti  UGM, ITB, UNJ, UNNES sudah mencapai hampir 50%.
Awal berdirinya sekolah ini yaitu : Di era tahun 1980 an, para guru SD dan SMP bersama pemerintah Desa dan pemerintah kecamatan berkumpul membicarakan tentang pentingnya sebuah sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) di Maba, Buli dan sekitarnya, yang bertujuan untuk mengatasi pengangguran atau anak putus sekolah setelah lulus SMP. Hal ini disebabkan karena pada waktu itu siswa yang ingin melanjutkan sekolah SMA harus mengeluarkan anggaran yang besar untuk ke Tobelo atau ke Ternate. Atas dasar inilah para guru dan pemerintah membentuk sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan PGRI. Atas kerja keras Yayasan PGRI yang diketuai oleh bapak Ibrahim Maneke (Alm), dan semua Guru-guru SD dan SMP kala itu, baik guru Tetap maupun tidak tetap maka lahirlah SMA PGRI Buli. Yayasan PGRI yang beranggotakan para guru guru ini, mulai beraksi menata struktur organisasi dan mencari siswa/I mulai dari Mabapura, Buli asal hingga Kampung baru.
Perlahan lahan SMA PGRI Buli mulai berproses pada tahun 1989 dengan kepala Sekolah Bpk. Burhanuddin. Namanya sekolah baru sudah tentu perjalanannya tidak selancar  sesuai yang diharapan. Bangunan sekolah, tenaga pengajar dan fasilitas proses belajar mengajar menjadi kendala terbesar yang dihadapi. Pada saat itu sekolah beraktifitas pada siang hingga sore hari menggunakan gedung SMP Neg. Buli ( Sekarang SMP N 1 Maba) dengan sarana pembelajaran apa adanya, serta tenaga pengajar yang tidak lengkap bahkan karyawan perusahaan di perbantukan untuk mengajar di SMA PGRI buli kala itu. Jelang beberapa bulan aktifitas SMA PGRI Buli dipindah ke gedung TK Darmawanita ( samping Masjid AN-Nur Buli / sekarang sudah dijadikan terminal ).  Di gedung baru tersebut SMA PGRI buli mulai berkembang walau kantor dan ruang guru menggunakan bangunan ktr camat tua ( skarang masjid An-nur Buli). Beberapa tenaga pengajar  saat itu  adalah karyawan perusahaan  yang diberikan tugas tambahan oleh Anekatambang sesuai dengan basic ilmunya. Program / jurusan yang ada saat itu hanyalah jurusan IPS karena belum ada guru untuk jurusan IPA.  Lewat bantuan PT. Antam Tbk  sekolah mencari tenaga guru di Ternate melalui salah satu guru yakni bpk Abdullah Kadir (Alm). Dari itu maka datanglah Bpk Amir Mahmud, S.Pd (Guru Matematika )  dan Bpk. Safruddin Siraju, S.Pd ( Guru Fisika ). Dengan kehadiran kedua guru eksakta tersebut  maka dibukalah Program/ jurusan IPA. Kemudian kedua guru tersebut mendatangkan tambahan guru untuk melengkapi tenaga pengajar di jurusan IPA  maka datang pula bpk. Ajuan Kamisi, S.Pd ( Guru Biologi ) dan Bpk. M. Yani  Alm. Guru fisika untuk  mengajar Kimia. Dengan demikian  lengkaplah tanaga pengajar jurusan IPA.Kurang lebih 13 tahun sekolah ini berstatus swasta dengan nama SMA PGRI Buli, dan berproses dalam bangunan TK Darmawanita. Tahun 2003 SMA PGRI Buli masuk rumah baru milik sendiri yakni lokasi sekarang ( 3 lokal Ruang Belajar tanpa kantor ) dan ditahun 2004 sekolah ini kemudian di Negerikan  berdasarkan SK Bupati Halmahera Timur tertanggal 5 Februari 2004.
Hingga saat ini, SMANSA Haltim sudah terjadi pergantian pimpinan/ kepala sekolah sebanyak 9 kali diantaranya  adalah :